Pengikut
Puisi Januari ( Kacau )
Kacau
Melamun pagi hari..
berlumur secangkir teh kopi..
Tapi tak ada... kosong..
tak bertepi..
Api menyala pada ubun..
Sulit tuk padamkan.
Habisi rambutku, mataku, wajahku..
terlampau menekan..
Kulihat rautku, kusam, masam, muram, kubenamkan..
Menyeruak.. menuntut..
Berlaku saja...
Berdesir dengan plot-Nya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Kelapa Sunda Ini kali tiada juang untuk semua. Menepis sepi pada riuh rentak belantara sesak. Ku coba jejali otak dengan imajinasi melay...
-
Pedati Mati Galang perdu mengusung sembilu Menggerogoti pedati mati Mati hasta, mati depa, mati rupa tapi tak mati daya.. H...
-
Aku tersenyum saja tak apa Sudah lama sejaksemburat palsumu menusukku, menerpaku dengan senyum terelak. Nyatanya kau dengan gemilang ...
-
Antara Dua Belati Bayangan Itu lagi menerpa derai semburat mimpi anai, datang membayang merelung, merengkuh dengan hangat merapat Jua s...
-
Winter Bring My Apple Actually, I know the apple and grasshopper on the meadow, when the wind blow my able, why I just stay on the wind...
-
Kacau Melamun pagi hari.. berlumur secangkir teh kopi.. Tapi tak ada... kosong.. tak bertepi.. Api menyala pada ubun.. Sulit tuk pad...
-
Madu Durai muram menanti rambumu sepakati kau lagukan buru sendu sesapi poriku dengan senyum gamang meramu Aduhai.. goncang, getar, me...
-
Berpaling Bermungkin sajak pasti telah tiba, terlambat - lambat sangat padat Ku tahu kau senang, Kau tahu, ku tak Kau, tak ku tahu P...
0 komentar:
Posting Komentar